Why It Must Be You?

Hai, selamat malam. Selamat berlibur. Selamat menikmati masa-masa terakhir dengan status sebagai pelajar. Ah sedih, baru libur sehari sudah rindu sekolah. Rindu teman-teman, rindu kamu.
Sebenarnya bukan ini yang akan aku bagi malam ini, ini tentang cerita yang tiada habisnya. Cerita yang entah kapan berakhir.
Apakah salah just keep it my self for a long time? Sesak sih, sesak sekali. Sebenarnya aku ingin cerita kepada para sahabat tetapi aku merasa not ready for that. Aku merasa belum siap. Selama ini sudah berjalan dengan baik dan aku tidak ingin semuanya menjadi berubah.
Baru saja selesai menonton sebuah film yang sudah aku tonton untuk kedua kalinya, salah satu Asian's film judulnya You're The Apple of My Eye. Menceritakan seorang pria dan wanita, teman semasa sekolah saling suka tapi ngga jadian. Ingin tahu kelanjutannya? Nonton sendiri aja deh yaaa.

Apa nonton suatu film harus inget sama yang ngasihnya juga?
Kata Arif Dahsyat juga, cape cape cape~
Benih tanaman yang tumbuh subur tetapi tidak dirawat. Akhirnya menjadi layu, sakit.
Mau sampai kapan?

Sampai Kapan?

Perasaan dan pikiran ini menghantui sudah sejak lama, lama sekali.
Tak ada yang mengetahui, cerdik bukan?
Entahlah akan terungkap atau tidak.

Suatu hari nanti akan terucap atau tidak.
Mungkin pada saatnya akan ada cerita.
Tidak, perasaan ini berlebihan.
Atau mungkin sebenarnya kamu, saya, kita saling menutup diri.


"Untuk apa mengharapkan orang yang tidak menyukai kita. Ibarat kita sudah mengetahui ada lubang disana dan untuk apa kita melewatinya apabila kita tahu bahwa jatuh ke dalam lubang tersebut akan sakit rasanya. Dan apabila sudah jatuh akan susah untuk bangkit kembali. Buang-buang waktu. Kalo udah jatuh bakal susah buat bangun, kalo udah suka bakal susah buat move on."

-Riska Trismayangsari

Malaikat Juga Tahu

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku juga
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu Aku kan jadi juaranya

-Dewi Lestari